Kuala Lumpur-SIKL: Program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 2025 bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI), telah di buka. Pada tahun ini, peserta ADEM dari Kuala Lumpur meningkat drastis sebanyak 29 siswa berbanding tahun sebelumnya yang hanya 8 siswa.
Ketua Komite Sekolah ibu Evi Christin Indriasari dalam sambutannya mengatakan bahwa Komite SIKL sangat senang sekali melihat anak-anak PMI di Kuala Lumpur mengikuti tes seleksi ADEM dengan penuh optimis. “Saya terharu sekali, karena baru tahun ini berkesempatan mengikuti langsung proses seleksi ADEM di Kuala Lumpur.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) ibu Friny Napasti M.Pd menjelaskan bahwa anak-anak ADEM sangat beruntung, karena selama pendidikan di Indonesia akan dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah dan bahkan sampai ke perguruan tinggi untuk program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
“Kalian akan terlatih menjadi anak yang mandiri, oleh karena itu, harus memanfaatkan peluang emas ini dengan baik untuk belajar sampai ke perguruan tinggi, sehingga dapat meraih cita-cita yang diharapkan,” papar Kepala Sekolah.
Dalam laporannya, Ketua Program beasiswa ADEM Kuala Lumpur Taufiq Hasyim Salengke menyampaikan bahwa tahapan perekrutan dan seleksi administrasi sudah terlaksana dengan baik sesuai perencanaan.
Secara terperinci, juga disampaikan bahwa tes seleksi ADEM 2025 diikuti oleh 29 siswa dan terbagi di dua lokasi, yaitu sebanyak 13 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) SIKL dan 2 siswa lulusan PPWNI Klang, mengikuti tes seleksi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Kamis (8/5) pagi. Sementara itu, 14 anak-anak PMI mengikuti tes seleksi administrasi di Pondok Pesantren An-Nahdloh, Selangor, Jumat (9/5) pagi.
Sebagaimana pelaksaan seleksi di SIKL, kegiatan seleksi di Pondok Pesantren An Nadhdloh juga dihadiri oleh Kepala SIKL ibu Friny Napasti M.Pd, dan semua Tim ADEM yaitu: Deany Yasir Wirya, M.Pd., Dwi Hatmoko, M.Pd., Siti Endang Aprianti, M.Pd., Taufiq Hasyim Salengke, dan guru dari An nahdloh Ustadz Umam.
Selanjutnya TIM ADEM Kuala Lumpur akan mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan pembayaran kompoun. Apabila proses pengurusan dokumen lebih cepat beres dan izin dari KBRI Kuala Lumpur sudah keluar, maka para siswa tersebut akan diberangkan ke Indonesia sekitar pertengahan Juni 2025. (THS)