Kuala Lumpur – SIKL: Sebanyak 48 guru dan staf serta anggota komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) melakukan kunjungan studi ke Jakarta dan Bandung selama 5 hari mulai tanggal 6 s.d. 10 Januari 2017. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk membahas masalah administrasi guru dan tenaga kependidikan yang selama ini dihadapi oleh para guru Indonesia di Malaysia.
Kegiatan di Kemdikbud dimulai dengan solat Jum’at, makan siang, dan dialog seputar kebijakan Kemdikbud tentang segala hal yang berkaitan dengan guru dan tenaga kependidikan. Rombongan diterima oleh para pimpinan terkait di ruang rapat Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., dalam sambutannya menjelaskan maksud kunjungan para guru ke Kemdikbud yang intinya untuk silaturrahmi. “Kami beramai-ramai berkunjung ke Kemdikbud untuk mengetahui secara langsung berbagai perkembangan kebijakan terkait guru dan tenaga pendidik bagi Sekolah Indonesia di luar negeri,” ungkap kepala sekolah di Dirjen GTK Kemdikbud, Jum’at, 6 Januari 2017.
Selama berlangsungnya dialog, para guru mendapat pencerahan dan beberapa informasi seperti kemungkinan guru dan siswa SIKL akan diberikan kesempatan mengikuti berbagai kompetisi yang selama ini hanya diikuti oleh sekolah di dalam negeri.
Pihak Kemdikbud juga akan membantu penanganan proses penerbitan NUPTK dan sertifikasi guru SILN khususnya dari SIKL.
Untuk meningkatkan kualitas guru di sekolah Indonesia di luar negeri, Kemdikbud akan meningkatkan volume pelatihan guru dan memfasilitasi keikutsertaan siswanya dalam berbagai kegiatan baik yang ada di Malaysia maupun di Indonesia. (THS)