Kuala Lumpur – Guru dan Staf Pengajar Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) mengikuti acara Bimbingan Teknis (Bimtek) mekanisme pembuatan soal ujian dan analisis standar kompetensi lulusan (SKL) di Sekolah Indonesia selama 4 hari (18 s/d 21) November 2016.
Acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc. “Acara ini sangat penting untuk diadakan karena kita semua ingin selalu bisa saling koreksi sebagai upaya penyamaan misi dalam mendidik putra-putri Indonesia yang ada di Malaysia,” ujar Atdik dalam pidato pembukaan Bimtek, Kamis (18/11/2016) sore.
Materi di hari pertama Bimtek diisi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dan Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., tentang kebijakan pemerintah tentang mekanisme dan dasar pengelolaan pendidikan.
Sementara itu, pada hari kedua Bimtek, panitia penyelenggara menghadirkan, Dr. Eviana Hikamudin dari Pusat Penilaian dan Pendidikan Balitbang Kemdikbud RI yang memaparkan secara terperinci teknis pembuatan soal dan standar kelulusan.
Semua nara sumber menekankan agar para guru tidak membuat soal yang tidak diajarkan. “Jangan sampai guru-guru senang melihat muridnya tidak bisa menjawab soal yang disediakan,” katanya sambil disambut tawa semua peserta Bimtek.
Acara diakhiri dengan praktek merakit soal ujian sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta analisis mendalam SKL dan KKM untuk Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. (THS)