Klik gambar untuk ke galeri

Irama “Kopi Dangdut” Buat Mantan Menteri

Berita Utama Humas

Loading

Mantan Menteri Pendidikan RI, Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro RI periode 1994-1998, menyambangi siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Rabu, 5 Desember 2012. Mantan menteri kabinet zaman Orde Baru ini, tampak terhibur dengan persembahan oleh para siswa SIKL.

Prof Wardiman berkunjung ke SIKL didampingi oleh Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Drs. Rusdi, P.hD. Beliau disambut oleh dewan guru dan komite sekolah. Kami merasa terhormat dan terkesan sekali dengan adanya kunjungan Prof Wardiman,” ujar Kepala Sekolah Drs. Banjir Sihite, M.Pd., di awal kata sambutannya.

Siswa kelas 1 SD menampilkan tari lilin sebagai persembahan selamat datang. Selain itu, ada juga paduan suara kelas V SD yang membawa lagu “Terima Kasih Guruku” dan “Naik Delman”. Sementara itu, siswa SMP mempersembahkan kemampuan mereka bermain gamelan. Saat penampilan angklung siswa SMA yang membawa lagu “Kopi Dangdut”, Prof Wardiman turut menggoyangkan jemarinya, mengetuk-ngetuk pinggir sofa biru tua yang didudukinya.

“Saya bangga dengan keterampilan siswa SIKL,” ujarnya singkat seusai penampilan para siswa. Prof Wardiman meminta kepada para siswa untuk senantiasa meningkatkan kemampuan sisiwa dalam bidang seni budaya. “Tapi harus diingat, belajarnya juga harus lebih giat supaya nilai ulangan nasionalnya tinggi,” imbuhnya sambil tersenyum.

Prof Wardiman dengan akrab mengajak para siswa berfoto, mulai dari siswa SD hingga SMA secara bergantian. Tak lupa para guru juga ikut mengabadikan kenangan bersama mantan penasehat PGRI, sebuah persatuan para pengajar yang didirikan pada tahun 1945.

Setelah ramah tamah, Prof Wardiman mengajak para guru untuk berdialog seputar masalah pendidikan di SIKL. Banyak hal yang beliau koreksi, ada masukan supaya SIKL berkembang lebih baik dalam berbagai bidang. Intinya, Prof Wardiman yang kini dipercayakan sebagai Dewan Kehomatan Guru Republik Indonesia, menekankan supaya guru mengutamakan pembinaan karakter kepada para siswa peserta didik. “Ini harus serius supaya guru sebagai pendidik, dihormati oleh siswa dan orangtua siswa,” jelas Prof Wardiman.

{fcomment id=186} 

Leave a Reply