MENCARI JEJAK PNF KESETARAAN DI NEGERI JIRAN 2

Arsip Berita

Loading

Bangi Kajang, 26 Februari.   Perjalanan panjang menguak  anak-anak bangsa  yang sedang belajar melalui Progam Pendidikan Nonformal Kesetaraan berjalan terus menyelusuri dataran Semenanjung Malaysia. Kajang selain terkenal karena satenya, ternyata di sana ditemukan basis pengungsi korban Tsunami  yang sedang giat membangun kekuatan baru. Kekuatan untuk membangun Aceh, mambangun Indonesia.

Madrasah dengan daya tampung 100-an santi berdiri tegap di : Lot 1065 Plot 25 Kg. Baru Sungai Tangkas Batu 18, 43000 Jalan Bangi Kajang  bisa dibilang cukup lumayan. Sayangnya bangunan ini bangunan sewa. Sehingga sewaktu-waktu pemiliknya tidak mengizinkan perpanjangan sewa maka santri-santri tahfidz ini harus <i>hengkang.

Jumat (26/2)   Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Elslee YA Sheyoputri, M. Hum.  dan Tim PNF Kesetaraan  sempat menemukan mereka. Santri dengan pakaian gamis seperti pasukan jaman Pangeran Diponegoro berderet rapi menyambut kedatangannya.

“Terima kasih, Ibu mau datang ke tempat kami. Awalnya pondok ini menampung sekitar 60-an santri. Namun sekarang tinggal 20 santri baru. Kebanyakan dari mereka terkendala izin tinggal di Malaysia dan sebagian memang sudah lulus. Sekarang yang akan mengikuti Ujian Paket A empat, Paket B lima, dan Paket C sekitar enam.” Demikian papar Ustadz Iskandar, guru pamong sekaligus pengasuh utama pondok.

Ibu Elslee YA Sheyoputri, M. Hum.  Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dalam kata sambutannya mengatakan, “Saya senang melihat kalian. Anak-anak penerus bangsa giat belajar. Teruskan belajar. Bercita-citalah yang tinggi. Jadilah  orang-orang besar.  Jika mau berusaha pasti ada jalan. Jaga nama baik bangsa Indonesia di luar negeri. Banggalah sebaai bangsa besar, bangsa Indonesia.”

Safrizal, seorang alumni Paket C mengeluh, “Maaf Ibu, saya dah tiga tahun lulus dan baru mendaftar di sebuah universitas di Sumatara Utara tapi kok mereka tidak mau menerima. Apa ada langkah-langkah lain yang boleh saya tempuh agar bisa diterima di universitas tersebut Bu?”

“Perlu diketahui, universitas-universitas negeri di indonesia memiiki otonomi kampus sehingga ada keputusan-keputisan universitas yang boleh ditentukan oleh universitas itu sendiri. Di antaranya syarat lulusan maksimal 2 tahun.  Ya saya sarankan masuk ke swasta saja yang peraturannya lebih lunak sehingga kamu dapat diterima.” Jelas Ibu  Elslee pasti.

Kunjungan di Pusat Kegiatan Belajar Mandiri ( PKBM ) Madrasah Al-Musthafawiyah Littahfizl Quran Kg. Baru Sungai Tangkas Bangi Kajang Selangor Darul Ehsam berlangsung akrab. Pihak pengasuh pondok mengajak ke dewan utama untuk melihat hasil karya siswa. Setahun yang lalu pondok ini telah mendapat bantuan beberapa komputer dan mesin jahit dari Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal ( PNFI ) Depdiknas Jakarta.

Kepala sekolah selaku penangung jawab PNF Kesetaran merasa sangat tergugah dan menawarkan kerja sama yakni pembuatan seragam SIK sepanjang produksinya berkualitas dan harga tidak terlalu tinggi.

Tim PNF Kesetaraan KBRI Kuala Lumpur  yang turut menyertai kunjungan kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur adalah : Drs. Akhmad Samiri, Koordinator;  Karnaini, Sarpras;  Ninik Sukadarni, Bendahara;  Maftuhin, S.Pd., Waka Kurikulum.

Leave a Reply