Kuala Lumpur-SIKL: Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Suharti, Ph.D., melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur selama dua hari, tanggal 19-20 Desember 2022. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung layanan pendidikan anak Indonesia, terutamanya pengelolaan program Pendidikan Non Formal (PNF) di wilayah Semenanjung Malaysia.
Selama di Malaysia, ibu Sekjen telah melakukan pertemuan di KBRI Kuala Lumpur bersama jajaran terkait, seperti Duta Besar, Wakil Duta Besar, Atdikbud, Pejabat Fungsi, dan beberapa Atase Teknis yang akan mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak Indonesia di Malaysia.
Pada hari Senin (19/12/2022), rombongan Sekjen yang didampingi oleh Wakil Duta Besar Rossy Verona, Atdikbud Prof. Muhammad Firdaus dan Kepala SIKL Friny Napasti, M.Pd., melakukan kunjungan ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Klang, dan Sanggar Bimbingan (SB) Sungai Mulia 5, Gombak, Selangor.
Selama kunjungan di SIKL, ibu Sekjen mengadakan diskusi interaktif bersama guru, seputar upaya pengembangan SIKL ke depan dan layanan pendidikan anak Indonesia secara umum. Dalam kesempatan tersebut, ibu Sekjen juga mengadakan sesi tanya jawab bersama siswa SIKL.
Sementara itu, dalam kunjungan ke PPWNI Klang, ibu Sekjen diterima oleh Kepala Sekolah Puan Sarina yang merupakan isteri pendiri PPWNI Klang. Ibu Sekjen juga mengadakan pertemuan dengan guru pengelola dan para siswa.
Pertemuan di PPWNI Klang berlangsung meriah. Antara ibu Sekejn dan siswa saling berbalas pantun. Di tengah-tengah acara, siswa PPWNI Klang menghadiahi ibu Sekjen dengan sebuah puisi. “Saya senang sekali dapat berkunjung ke PPWNI Klang, senang bertemu Puan Sarina dan para guru pengelola, serta semua siswa yang sangat bersemangat. Agar PPWNI Klang bisa berjalan dengan baik, kedepan akan diupayakan penambahan guru dari Pemerintah RI,” ujar ibu Sekjen yang disambut dengan tepukan gemuruh oleh seluruh siswa PPWNI yang hadir.
Setelah meninjau PPWNI Klang, ibu Sekjen melanjutkan kunjungannya ke SB Sungai Mulia 5, Gombak, Selangor. Di SB Sungai Mulia 5, ibu Sekjen mengadakan diskusi bersama pengelolanya untuk menyerap aspirasi terkait kendala dan upaya pengembangan layanan pendidikan anak Indonesia kedepan.
Sebagai informasi, bahwa jumlah pusat layanan Pendidikan Non Formal di Semenanjung Malaysia, sebanyak 32 tempat. Dari jumlah tersebut, 30 jenjang SD dan 2 jenjang SMP. Pusat kegiatan belajar tersebut, ada yang didirikan oleh warga negara Malaysia, Ormas Malaysia, Ormas Indonesia di Malaysia, dan juga warga Indonesia secara pribadi. (THS/OIP/NA)