Ujian Semesteran UT Kuala Lumpur Berlangsung di SIKL

Berita Utama

Loading

SIKL: Pengurus Universitas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur menyelenggarakan ujian akhir semester (UAS) tahun 2017.1 yang berlansung selama tiga hari yaitu 7, 13 dan 14 Mei 2017 di Sekolah Indoesia Kuala Lumpur (SIKL).

UAS kali ini diikuti oleh 392 mahasiswa UT Pokjar Kuala Lumpur dan 20 orang mahasiswa dari Pokjar lain yang menumpang ujian, masing-msing dari Pokjar Kediri (17 orang), Pokjar Johor Bahru (2 orang) dan Pokjar Surabaya (1 orang). Pada kesempatan yang sama, sekitar 25 mahasiswa UT Pokjar Kuala Lumpur menumpang ujian di beberapa Pokjar di Indonesia.

Hadir sebagai Penanggung Jawab Tempat Ujian (PJTU), Pak Rizki Setiawan dari UPBJJ-UT Batam dan

Petugas Pemantau dari UT Pusat, Ibu Dina Thaib, M.A.(Kepala UPBJJ-UT Bandung) serta semua pengawas ruang, pengawas keliling, dan admin ujian yang terdiri dari guru SIKL, Staf KBRI Kuala Lumpur dan mahasiswa Indonesia di Malaysia.

Pada hari pembukaan, diadakan apel pagi yang diisi dengan menyanyikan lagi Indonesia raya, doa bersama dan briefing terkait mekanisme pelaksanaan ujian. Selain briefing peserta ujian juga diadakan briefing pengawas yang dipimpin oleh PJTU Pak Rizki Setiawan.

Ketua UT Malaysia Bapak Taufiq Hasyim Salengke menyampaikan saat ini jumlah mahasiswa UT sudah mencapai lebih dari 1000 orang di seluruh Malaysia. Kepada seluruh peserta ujian di Kuala Lumpur, Taufiq Hasyim Salengke menekankan semua peserta untuk menjaga integritas dan ketertiban selama berlangsung ujian.

Secara khusus, diadakan juga ujian TAP (Tugas Akhir Program) terhadap 9 orang mahasiswa UT Pokjar Kuala Lumpur yang mayoritas pesertanya dari Prodi Sastra Inggris.

Diantara bidang ilmu yang diminati antaranya adalah Komunikasi, Sastra Ingris dan Manajemen. Beberapa program studi lainnya juga dibuka di Pokjar Kuala Lumpur.

“Saat ini, mahasiswa UT telah menyebar di seluruh wilayah Malaysia. Semenjak berdiri kami juga sudah meluluskan puluhan mahasiswa. Sebagain besar mahasiswa UT terdiri dari tenaga kerja Indonesia yang bekerja diberbagai bidang seperti sektor jasa, manufaktur, kunstruksi, perkebunan, dan penata laksana rumah tangga (PLRT),” papar Taufiq. (Endang Dewi – Kuala Lumpur)