UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG KUNJUNGI SIK

Arsip Berita

Loading

Kuala Lumpur, 21 Juli 2009. Kunjungan para guru besar dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur berlangsung akrab. Mereka datang ke SIK guna melihat secara langsung pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pendidikan pada sekolah-sekolah Indonesia Luar Negeri. Mereka akan melakukan  kajian mendalam agar sekolah-sekolah Indonesia eksis, sejajar dengan sekolah-sekolah internasional.

Prof.Dr. Muslan Abdurrahman, SH.MH.menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada KBRI, Atase Pendidikan dan seluruh praktisi pendidikan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur atas izinnya melakukakan kajian singkat terhadap perkembangan pendidikan Indonesia di negeri jiran.

“Kami sangat bahagia atas kedatangan para begawan pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Malang. Yang jauh-jauh dari jawa timur “kerso rawuh”. Semoga sekolah kami mendapatkan cahaya penerang dari pakar-pakar pendidikan tanah air.Semoga juga hasil-hasil penelitian dan pengembangan pendidikan serta kebijakan-kebijakan yang telah teruji dapat sebagai bahan masukkan bagi peningkatan SIK” Ucap Abdul djawad, S.Pd.saat memberikan amar sambutan penerimaan kunjungan pakar-pakar pendidikn dari Program Pascasarjana Prgram Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Tiem akhli UMM Program Pascasarjana Prgram Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan yang hadir adalah: Dwi Priyo Utomo, Sugiarno, Imam Syafei, Arik Swastina, Hariana S.,Mahfud Fauzi, Eka Irawati, Agus Triono, Muhammad Arif,Imam Thaimya, Any Anita, Ellysya Suwarni, Masruroh, Imam wahyuni, Imam Saiful, Aluh Ratna,

Pada hari yang sama 50 orang dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Jumat yang lalu (17/7) SIK juga menerima kunjungan Pengawas Dinas Pendidikan Kota Depok, Jakarta.Kunjungan para pengawas itu bertujuan mengetahui sistem dan managerial Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.Mereka adalah: Roro Widoyanti, Rosilawati, Tatik Wijayati.

Leave a Reply