Kuala Lumpur,11 Agusutus 2009 – Inilah bentuk penghargaan media cetak pada guru. Dengan tajuk ” Untukmu Guru” Harian Jambi Ekspres melakukan kunjungan studi banding di Sekolah Indonesia Kuala lumpur pada hari Selasa (11/8).Sebanyak 12 orang yang terdiri dari wartawan dan guru teladan Kota Jambi sangat antusias ingin mengetaui hal ikhawal Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
Sekolah Indonesia Kuala Lumpur berdiri tahun 1969. Di Usianya yang ke-40, SIK telah banyak menghasilkan banyak tokoh dan banyak prestasi. Awalnya SIK didirikan untuk memenuhi pendidikan putra-putri home staff. Namun kini sudah terbuka untuk semua WNI yang memenuhi syarat. Guru-guru SIK harus bisa mengajar multi grade SD, SMP, dan SMA. Guru-guru SIK harus bisa melakukan pendekatan dan metode yang sangat bervariatif sebab selain mengajar siswa SD, SMP,SMA dengan tingkat kompetensi siswa yang tidak sama tapi rentan bedanya A sampai Z. Demikian ungkap Suwandi,S.Pd.,M.Pd. yang didampingi Waka Humas Dewi K, S.Pd.
Lebih lanjut, Suwandi berpesan kepada para wartawan Jambi Ekspres agar jangan terlalu banyak mengekpose segelintir oknum yng berbuat cemar di dunia pendidikan kita tapi banyak-banyaklah mempublikasikan prestasi-prestasi gemilang anak-anak bangsa. Di Malaysia, siswa yang berhasil dalan USPR ( Indonesia UN) selalu disorot gencar oleh media, tapi kalau kita, guru yang ada main dengan murid jadi berita bulan-bulanan. Ya yang berimbanglah. Tolong mediaJambi Ekspres memelopori berita-berita yang konstruktif.
menanggapi pertanyaan Hj.Nilawaty tentang pemakaian bahasa Ingris sebagai bahasa pengantar pembelajaran, Suwandi mengatakan,” Pada visi dan missinya SIK mengarah ke sana. Bahasa Inggris sebagai pengantar secara bertahap akan diterapkan namun pada intinya pemahaman materi pelajaran bukan pada pemakaian bahsa Inggrisnya tapi pada substansinya. Ya step by step lah Bu.”
Rombongan Jambi Ekspres di antaranya: Mahmad (ketuarombongan), Joni Yanto,S.S.,M.Khaidir, I. Putu Sudiarta, Adamsyah, Helmi Chandra, Hj. Nilawaty.