Kuala Lumpur, 9 Oktober 2009. Malam kebudayaan Indonesia – Australia semalam digelar di hall Sekolah Indonesia Kuala Lumpur pada Kamis malam. Pertemuan dua generasi muda, pelajar-pelajar Indonesia-Australia memberikan apresiasi positif bagi hubungan bilateral di masa depan.
Malam kebudayaan dalam rangka homestay pelajar-pelajar Victoria Australia adalah puncak kemeriahan dan sambutan yang sangat akrab. Inilah bukti warga Indonesia senantiasa welcome, ramah dan bersahabat.
Pandangan negatif sebagian warga negara asing terhadap Indonesia sebenarnya adalah korban pemberitaan media yang kurang bertanggung jawab.
“Orang yang takut dengan Indonesia adalah karena mereka tidak mengenal betul Indonesia. Travel Warning yang diterapkan negara Australia ternyata tidak sepenuhnya ditaati oleh warganya. Buktinya turis Australia hingga kini masih terus berdatangan. Mereka nyaman-nyaman saja.” Ucap Tatang Budie Utama Razak, Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia.
Lebih lanjut beliau juga menyampaikan, “Satu minggu di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, siswa-siswa Homestay Australia terlihat telah akrab dengan teman-teman Indonesia. Ini adalah program yang baik. Dengan program homestay, siswa Australia akan mengenal Indonesia. Tapi ini belum mencerminkan keseluruhan Indonesia. Indonesia negara yang besar. Indonesia bukan hanya Bali. Masih banyak pulau yang lain, suku bangsa, budaya, dan bahasa pun sangat banyak. Indonesia adalah berpenduduk muslim terbesar di dunia. Datanglah ke Indonesia agar tahu keunikan, keakraban, dan keragaman.”
Sebanyak 20 siswa dan 2 orang guru pembimbing Australia selama seminggu, mulai 4 s.d. 10 Oktober mengadakan studi banding.
Berbagai kegiatan homestay diprogramkan dengan rapi. Belajar bahasa Indonesia, angklung, batik Indonesia sampai denagn tari poco-poco. Siswa Australia sangat menikmati model pembelajaran ala Sekolah Indonesia. Menyenangkan dan berkesan.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Elslee Y.A. Sheyoputri, M.Hum. dala sambutan pembukaan Malam Kebuadayaan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rhys Sweatman dan Julie Newnham , selaku pimpinan homestay. Kami menghargai Australia sebagai bangsa yang bisa bersahabat dengan Indonesia. Dengan harapan masa depan bangsa di tangan generasi muda akan lebih damai,lebih makmur,dan lebih saling menghargai.
Para pengajar homestay adalah: Bahasa Indonesia ; Drs. Akhmad samiri, Dewi Sri Susilawati, S.Pd., H. Saparuddin M.Pd., Angklung; Drs. M. Dadang Sholeh; Pscopoco; Ninik Sukardani, Aan Mulyani, S.Pd., Seni batik ; Drs. Enda.