Kuala Lumpur, 4 aGUSTUS 2009. Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 8 Makassar melakukan studi banding ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
Suwandi,S.Pd.M.Pd, mewakili Kepala Sekolah indonesia memberikan presentasi terhadap kondisi terkini SIK.
” Terhitung 1 Agustus 2009 Kepala SIK, Abdul Djawad, S.Pd. telah purnatugas dan digantikan oleh Kepala Sekolah yang baru, Els Lee.Posisi Kepala Sekolah yang baru masih berada di Jakarta karena sedang berjuang dalam ajang Kepala Sekolah Berprestasi mewakili provinsi DKI Jakarta.”
Prestasi akademis (tingkat kelulusan, pencapaian sandar KKM, SKL) dan prestasi nonakademis seperti keterlibatan guru dan siswa sebagai duta bangsa pun tak lepas menjadi perbincangan pada pertemuan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peseta Studi baning SMKN 8 Makassar antara lain: adakah sistem pendidikan Malaysia yang diadopsi, personal rekruitment, masalah-masalah yang sering muncul, dan kesejahteraan.
Suwandi, S.Pd. M.Pd., yang didampingi Sekretarisnya, H. Saparuddin, M.Pd.dan Waka Humas, Dewi Kartikaningrat,S.Pd., menerangkan bahwa SIK murni menggunakan kurikulum Indonesia (KTSP). SIK menerapkan sistem naik dan tidak naik sedangkan Malaysia bodoh atau pintar, semua akan selalu naik.Tentang recruitment melalui pengiriman guru dari Biro Kerjasama Luar negeri Depdiknas Jakarta dan staf lokal yang diatur oleh KBRI.
” Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) lebih menekankan karakter profesional, oleh karena itu saya selalu menekankan agar penamplan siswa SMK harus lebih dibandingkan degan yang bukan SMK. Uang boleh minim tetapi penampilan harus maksimal.” Demikian ujar Ketua rombongan, Hj. Fatma Hamzah.
Berikut para peserta studi banding:Hj.Fatma Hamzah,Yemmiati,Nur’aini, Hj. Rahmawati S.,Hj. saleha Side, Muliati Poniman, Marwah, iting, Hj. Junaedah, Hj. Rumiaty, Hj. Nurtini, Hj. Hasnah Gama, Erny Yusuf, Halimah, A.Tenriola sinrang, Hj. kartini Ilyas, Suraidah,S.Pd.,Dra. Hj. Mahniar, Dra. Rosyidah, Dra. Henny S. Nuraieni Mansyur,S.Pd., Dra. Ariati, Hj. Hawifah.