Empat Anggota DPR RI Antusias Mendengar Aspirasi Guru dan Tendik SIKL

Berita Utama

Loading

Kuala Lumpur-SIKL: Empat anggota DPR RI, yakni Bpk. Dr. H. Mardani Ali Sera (Komisi II), Bpk. Ravindra Airlangga (Komisi IX), Ibu Hj Himamatul Aliyah, dan Bpk. Bramantyo Suwondo Murdiantoro (Komisi X), dengan didampingi Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Prof Muhammad Firdaus, berkunjung ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Para anggota dewan tersebut, penuh antusias mendengar aspirasi para guru SIKL di sela-sela kunjungan kerja ke Malaysia, Rabu (12/3/2025).

Kunjungan ke SIKL tersebut, bertepatan dengan kegiatan siswa, yakni Pesantren Ramadhan yang akan berlangsung selama sepekan. Para anggota dewan ikut serta berkegiatan dan berinteraksi aktif dengan siswa siswi jenjang Sekolah Dasar.

Selain itu, diadakan juga pertemuan khusus dengan seluruh guru SIKL untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi terkait persoalan pendidikan anak Indonesia di Malaysia, termasuk beberapa persoalan yang menyangkut nasib guru di SIKL.

Dalam sambutannya, Kepala SIKL Ibu Friny Napasti, M.Pd menyampaikan rasa senang atas junjungan tersebut ke SIKL. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Ibu anggota dewan, karena telah menyempatkan untuk menyambangi guru dan siswa Indonesia di SIKL. Tentu ini kesempatan baik bagi sekolah untuk menyampaikan berbagai hal terkait persoalan yang selama ini kami hadapi,” paparnya.

Dalam merespon aspirasi dari SIKL, baik Ibu Hima maupun Bpk. Mardani, dengan tegas menyatakan akan membawa persolan yang telah dilaporkan para guru ke komisi terkait di DPR RI, bahkan juga kepada menteri.

“Kami berjanji akan segera menyampaikan untuk dapat ditindaklanjuti beberapa hal penting, seperti NIK bagi anak-anak Indonesia di Malaysia, masalah pajak honor guru yang selama ini dibebankan, kesempatan beasiswa, dan kemungkinan guru SILN berkesempatan mengikuti seleksi P3K atau ASN.”

Terkait kesempatan guru SILN mengikuti tes P3K, Atdikbud Prof. Firdaus menilai bahwa hal ini sangat penting karerena menyangkut nasib guru kedepannya,”Jadi saat mereka kembali ke tanah air, tetap ada sekolah yang bisa menerima sebagai tempat mereka mengabdi,” tegasnya. (THS)