Kuala Lumpur-SIKL: Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) menginisiasi acara dialog antara keluarga besar SIKL bersama Duta Besar Hermono, Sabtu, 4 Juni 2022. Acara yang membawa tema “Pendidikan untuk WNI di Malaysia” tersebut, dipandu oleh pembawa acara Ibu Nuri dari komite sekolah dan Ibu Himatus Sya’adah dari SIKL.
Selain Duta Besar RI untuk Malaysia Bpk. Hermono, hadir juga pada kesempatan tersebut, Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Bpk. Mokhamad Farid Maruf, Ph.D., Kepala SIKL Ibu Friny Napasti, M.Pd, guru dan tendik SIKL, jajaran komite sekolah, serta orang tua siswa.
Dalam sambutan kepala sekolah, Ibu Friny Napasti menyampaikan bahwa SIKL akan senantiasa mendukung program KBRI Kuala Lumpur dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, baik secara formal maupun non formal. “Pada tahun 2022 ini, PPDB telah dibuka bagi semua WNI yang ingin mendadfarkan anak mereka ke SIKL,” jelas kepala sekolah.
Sementara itu, Ketua Komite Bpk. Hardjito mengajak orang tua siswa untuk dapat bekerjasama membangun SIKL menjadi sekolah yang unggul dalam melahirkan lulusan berbudi pekerti luhur. “Untuk itu, hendaknya kita semua bisa membantu kegiatan sekolah, baik materiil maupun non materiil,” harapnya.
Merespon besarnya kiprah SIKL dalam membina pendidikan non formal bagi anak pekerja migran di Malaysia, ketua komite juga mengundang orang tua siswa yang memiliki kemampuan mengajar untuk menjadi relawan guru tamu di SIKL dan Sangar Bimbingan yang ada di Semenanjung Malaysia.”Mari kita bersinergi dengan SIKL, semoga bisa kita jadikan pendidikan sebagai ladang amal dan silaturrahmi,” imbau ketua komite.
Baik dalam sambutan maupun dialog, Duta Besar Hermono mengingatkan kembali bahwa sejak tahun 2015, UNESCO telah mengkampanyekan “Education for All” yang bermaksud bahwa pendidikan harus didukung dan dirasakan oleh semua manusia.
Acara dialog yang dimoderatori langsung oleh Bpk. Hardjito, berlangsung santai dan interaktif. Orang tua siswa yang hadir di Aula Taufik Kiemas SIKL, ikut aktif berinteraksi dengan Duta Besar Hermono dalam merembuk permasalahan pendidikan bagi anak PMI di Malaysia, terutama yang jauh dari jangkauan SIKL.
Duta Besar berharap sekolah dapat menerapkan transparansi dan akuntabilitas terutama dalam pengelolaan keuangan, termasuk SIKL harus bisa menjadi pusat pendidikan WNI di Malaysia yang mengedepankan semangat pelayanan masyarakat. “Semua WNI berhak mendapat pendidikan yang sama tanpa harus memandang status,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata Duta Besar lagi, selain SIKL, KBRI juga akan senantiasa memfasilitasi Sanggar Bimbingan untuk dapat menjangkau penyebaran pendidikan bagi WNI yang berada di wilayah pedalaman Malaysia. “Kita serius membereskan pendataan warga dan juga layanan pendidikan bagi PMI,” ujarnya.
Di sela-sela acara, Duta Besar turut meresmikan program “Relawan Guru Tamu” untuk berkhidmat di SIKL dan Sanggar Bimbingan.(THS)