Peran SIKL Dalam Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Malaysia

Berita Utama Humas

Loading

Kuala Lumpur-SIKL: Guru dan siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) telah berperan penting dalam mensukseskan acara “Malam Kebudayaan Indonesia-Malaysia” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di Auditorum Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) Rabu, 3 Oktober 2017 dalam rangka memperingatai 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia Malaysia dengan teman “Mempererat Hubungan Persahabatan Dua Negara.”

Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana, Wakil Sekjen Majlis Profesor Negara Malaysia Kamaruddin Md. Said, Diplomat Indonesia di Malaysia, Kepala Sekolah Indonesia Dr.H. Agustinus Suharto, M.Pd., guru dan siswa SIKL, Ketua dan anggota DWP KBRI Kuala Lumpur, pejabat dari Jabatan Pendidikan Malaysia, Wisma Putra, DBKL, serta guru dan siswa sekolah Malaysia.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Malaysia “Negaraku.” Para tamu undangan disambut dengan tarian “Pasembahan” kolaborasi penari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan siswa Malaysia peserta workshop.

Dalam pidato sambutannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof Dr. Ari Purbayanto menyampaikan bahwa  malam Kebudayaan Indonesia-Malaysia merupakan acara kemuncak dari” Workshop Budaya Indonesia” yang selama ini dibuka secara gratis bagi mahasiswa dan siswa sekolah di Malaysia.

Workshop budaya Indonesia merupakan program Rumah Budaya Indonesia (RBI) yang telah berlangsung sejak tahun 2016. “Berdasarkan keikutsertaan, setiap tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2016 pesertanya berjumlah 50 orang dan pada tahun 2017 diikuti oleh 72 orang. Dengan demikian, alumni Workshop berjumalh 122 orang, papar Prof Ari Purbayanto.

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sebagai Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Kuala Lumpur telah dijadikan tempat pelaksanaan kelas-kelas seni budaya dimaksud, seperti kelas membatik, kelas tarian, kelas angklung, dan kelas gamelan yang intrukturnya merupakan guru di SIKL.

Duta Besar RI Rusdi Kirana dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah negara bertetangga yang penuh dinamis. “Suka atau tidak suka, Indonesia dan Malaysia harus bisa bekerja sama karena dalam bertetangga pasti timbul masalah yang harus diselesaikan dengan hati yang baik dan tenang,” ujar Duta Besar yang sekaligus menutup dengan resmi acara Workshop budaya Indonesia untuk siswa Malaysia.

Duta Besar melanjutkan bahwa KBRI Kuala Lumpur menilai acara seperti ini merupakan langkah positif dalam mewujudkan hubungan yang baik kedepan. “Kita akan terus mendukung kegiatan bersama Indonesia-Malaysia dalam berbagai bidang khususnya bidang sosial dan budaya,” tegasnya.

Malam kebudayaan Indonesia-Malaysia berlangsung meriah dengan berbagai persembahan kesenian dan tarian oleh siswa-siswi SIKL dan siswa-siswi sekolah Malaysia yang selama ini menjadi peserta workshop.

Seperti tahun sebelumnya, acara workshop tahun 2017 didukung juga oleh Fungsi Pensosbud KBRI, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan kerajaan Malaysia. (THS)