ANAK KECIL MALU-MALU ITU BERNAMA CANTRIK
Komunikasi! Mungkin sampai saat ini kata itu masih menjadi kata yang penting, terlebih bagi masyarakat modern. Bahkan kata komunikasi harus ditambah dengan kata informasi sehingga menjadi komunikasi informasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak hal yang penting, tetapi tidak dapat diketahui oleh orang banyak karena tersumbatnya komunikasi. Akibatnya, dapat diprediksi sendiri: informasi tidak nyambung, miss komunikasi, hingga kesalahpahaman dalam menafsirkan sesuatu yang mungkin esensinya baik, namun diterima sebaliknya. Terasa ironis memang, tetapi bukankah kenyataan seperti tidak jarang dijumpai!
Menyadari sepenuhnya bahwa perlu adanya saluran informasi yang dapat menjembatani antara kegiatan yang dilakukan Sekolah Indonesia Kuala Lumpuer (SIIKL) dengan seluruh pemangku kepentingan ‘stakeholder’— meskipun sarana tersebut masih sangat terbatas dan tentu saja tidak refresentatif untuk menginformasikan semua aktivitas SIKL yang seabrek-abrek itu—namun, paling tidak semua ini harus diapresiasi sebagai sebuah langkah awal bagi SIKL yang selalu memberikan dan melakukan yang terbaik dari waktu ke waktu. Hal inilah yang menjadi latar belakang terbitnya Buletin Cantrik edisi perdana yang saat ini hadir di hadapan sidang pembaca.
Siapakah Cantrik? Mungkin nama itu belum begitu populer—terlebih lagi bagi telinga saya yang berasal dari Palembang (sekedar menyebut contoh-red)—walaupun mungkin kata tersebut bagi Saudara-Saudara kita dari Pulau Jawa sudah bisa menduga-duga maknanya. Semua terserah kepada sidang pembaca. Kita berharap cantrik bukan sekedar sebuah nama, tetapi ia dapat menjadi spirit dalam menjembatani dan mewadai informasi di SIKL sesuai dengan semboyan Buletin Cantrik: Cerdas, Kreatif, dan Menarik.
Tidak ubahnya seperti seorang anak kecil yang baru saja belajar berjalan, Buletin Cantrik tentu masih malu-malu. Beberapa langkah kakinya masih terkesan canggung dan ragu-ragu. Tuntunan dan bimbingan dari sidang pembaca sangat diharapkan untuk membawa Cantrik menuju kedewasaannya.
Tentu kerja yang sekelumit ini semakin sulit untuk terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Terima kasih kepada Ibu Elslee Y.A. Sheyoputri berserta seluruh jajaran Wakil Kepala Sekolah (khususnya Wakasek Urusan Hubungan Masyarakat) yang sudah menggagas, memotori, dan menghadirkan Buletin Cantrik ke hadapan sidang pembaca. Terakhir marilah kita singsingkan lengan baju, kita kepalkan genggaman tangan seraya berteriak lantang: SIKL yes, yes, yes!