Kuala Lumpur – Seperti kebanyakan umat Islam di seluruh dunia dan di tanah air yang menyelenggarakan Ibadah penyembelihan hewan Qurban, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (kemudian disingkat SIKL), juga akan menyelenggarakan Ibadah penyembelihan hewan qurban sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Melalui wadah unit kegiatan Kerohanian Islam (Rohis), Penyelenggaraan Ibadah Qurban tahun ini Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Rabu 16 Oktober 2013 di halaman SIKL.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membina keimanan dan ketaqwaan, menguatkan ukhuwah dan mensyiarkan Ibadah Qurban bagi keluarga besar SIKL, Orang tua siswa atau Stakeholders secara khusus, maupun masyarakat Indonesia yang ada di lingkungan sekolah secara umum. Untuk kegiatan ini kami menghimbau kepada Bapak/Ibu Guru dan Orangtua Siswa SIKL agar kiranya ikut berpartisipasi mensukseskannya dengan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW tersebut melalui pembelian hewan qurban seharga RM 500 (Lima Ratus Ringgit Malaysia) untuk 1/7 bagian sapi. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi panitia di SIKL : Amrizal Bahar ( 0122212546), Sulton Kamal (0166902252 ), dan Ahmad Marzuki (0132605971).
Sekilas Risalah Ibadah Qurban
Pengertian Ibadah Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji tanggal 10 (selepas sholat ‘Idul Adha) dan hari-hari Tasyrik yaitu ,11,12 dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah s.w.t. sebagai menghidupkan syariat Nabi Allah Ibrahim a.s. yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t. yang artinya: “Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi’ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (surah al-Hajj: 36).
“Maka dirikanlah sholat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah.” (Surah al-Kauthar: 2)
Dari Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang artinya: “Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu.” (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Zaid bin Arqam berkata: “Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah, apakah Udhhiyah (Qurban) itu? Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: “Ia sunnah bagi bapa kamu Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya lagi: “Apakah ia untuk kita?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Dengan tiap-tiap helai bulu satu kebaikan.” Mereka bertanya: “maka termasuk bulu yang halus pula?” Rasullullah s.a.w bersabda yang artinya: “Dengan tiap-tiap helai bulu yang halus itu satu kebaikan.” (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
Hukum Berqurban
Hukumnya Sunnah Muakkadah (Sunnat yang dikuatkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut: Islam, Merdeka (Bukan hamba), Baligh lagi berakal, Mampu untuk berqurban.
Sabda Rasullullah s.a.w yang artinya: “Aku disuruh berqurban dan ia sunnah bagimu” (Riwayat al-Turmuzi). “Telah diwajibkan kepadaku qurban dan tidak wajib bagi kamu.” (Riwayat Daruqutni). Walaupun hukum berqurban itu sunnah tetapi ia boleh berubah menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda Rasullullah s.a.w yang artinya: “Siapa saja yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia melakukannya.” (Fiqh al-Sunnah)
Pelaksanaan Qurban
Binatang yang diqurbankan diantaranya jenis unta, sapi atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.
Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis. Binatang yang hendak disembelih itu mestilah sehat sehingga kita sayang kepadanya.
Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada Hari Raya Haji dan sesudah selesai sholat ‘Id dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik segalah pada Hari Raya Haji sehingga tiga hari sesudah Hari Raya Haji (hari-hari Tasyrik yaitu 11, 12 dan 13 Zulhijjah)
Pembagian Daging Qurban
Bagi orang yang berqurban disunnahkan memakan sedikit daging qurbannya. Pembagian daging qurban terdapat tiga cara yang utama yaitu mengikut urutan seperti berikut:
Pertama; Lebih utama orang yang berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan sisa seluruh dagingnya disedekahkan.
Kedua; Orang yang berqurban itu mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi disedekahkannya.
Ketiga; Orang yang berqurban mengambil satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu. Sabda Rasullullah s.a.w: “Makanlah oleh kamu sedekahkanlah, dan simpanlah”
Hikmah dan Fadhilah Berqurban
Adapun hikmah dan fadhilah di balik pelaksanaan ibadah qurban diantaranya adalah sebagai berikut: Menghidupkan sunnah Nabi Allah Ibrahim a.s. Mendidik jiwa kearah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati dan mahu berbelanja harta di jalan Allah s.w.t. Menghapuskan dosa dan mengharap keridhaan Allah s.w.t. Menjalin hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan yang kurang bernasib baik. Akan memperoleh kenderaan atau tunggangan ketika meniti titian al-Sirat al-Mustaqim diakhirat kelak. Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang artinya: “Muliakanlah qurban kamu kerana ia menjadi tunggangan kamu di titian pada hari kiamat.”