Kuala Lumpur-SIKL: Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 77 di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, sukses terlaksana dengan baik dan penuh khidmat. Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia Bpk. Hermono bertindak sebagai inspektur upacara, sementara yang bertindak selaku komandan upacara adalah Mayor Inf Tommy Firmansyah.
Upacara HUT RI ke-77 di Malaysia terasa lebih spesial, karena dihadiri langsung oleh Presiden RI ke-6 Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, mantan menterim mantan Duta Besar, dan para pejabat tinggi negara Indonesia lainnya.
Peserta upacara terdiri dari Home Staff dan Local Staff KBRI Kuala Lumpur, guru dan pelajar Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Gudep KBRI Kuala Lumpur, perwakilan ormas Indonesia, dan perwakilan Mahasiswa Indonesia di Malaysia.
Pasukan pengibar bendera merah putih merupakan siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang dikomandani oleh Adib Iad Madany siswa kelas 11 MIPA. Anggota pasukan terdiri dari 9 orang, yakni: Armenychintya Permata Nugroho, Khairil Asraf, Ulfa Nur Rohmatien, Rakha Najib Zuhri, Kalhisa Muliya Insani, Norasyikin, Ibrahim Razzan, Clara Wihelmina Amabel, dan Adrian Gabriel Mosca.
Adapun pasukan penurunan bendera merah putih, dikomandani oleh Muhammad Ichsan Pratama siswa kelas XII IPS. Anggota pasukan terdiri dari 9 orang: Ulfah Nur Rohmatien, Rian Dika Kurniawan, Michelle Shalomita Natalie, Adib Iad Madany, Kalhisa Muliya Insani, Norasyikin, Ibrahim Razzan, Parvez Joy Putra Manahan, dan Adrian Gabriel Mosca.
Kesuksesan penampilan Paskibra KBRI Kuala Lumpur membuat upacara HUT RI ke-77 menjadi sempurna dan khidmat. Performa mantap tersebut membuat siapa saja yang menyaksikan akan berdecak kagum. Kesuksesan ini menuai pujian dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden RI ke-6 Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.
Prestasi membanggakan ini tak terlepas dari sentuhan para pembimbing dari Athan KBRI Kuala Lumpur dan pelatih berpengalaman Drs. Sudirman Koto, serta asisten pelatih yang terdiri dari Arif Muizzuddin, Zafik, Malfa, dan Bagus.
Prosesi upacara HUT RI ke77 di KBRI Kuala Lumpur diakhiri dengan ramah tamah dan pemotongan tumpeng oleh Duta Besar Hermono dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(THS)