Kuala Lumpur-SIKL: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) berkomitmen memberikan layanan pendidikan bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Hal ini ditandai dengan dominannya anak PMI yang diterima untuk sesi wawancara yang berlangsung selama dua hari, tanggal 20-21 Mei 2024.
Kepala sekolah Friny Napasti, M.Pd menjelaskan bahwa sesuai arahan Duta Besar Hermono yang menginginkan agar Sekokah Indonesia Luar Legeri (SILN) di Malaysia benar-benar memberikan kesempatan kepada anak PMI untuk bersekolah tanpa banyak syarat yang memberatkan. “Maka pada tahun pelajaran 2024/2025 ini, SIKL akan menerima 70 persen anak PMI. Sementara itu, sebanyak 30 persen kuota, akan diperuntukkan bagi anak ekpatriat, guru SIKL, dan lokal staf KBRI,” papar kepala sekolah asal Kalimantan Utara tersebut.
Di sela-sela kegiatan PPDB, ketua panitia Budi Siswanto, S.I.Kom., memperkuat penjelasan kepala sekolah, bahwa tim panitia telah membuat sistem merit point yang akan menentukan siapa yang keterima dan siapa yang tereliminasi. “Jadi sistem poinlah yang akan menentukan, sesuai hasil wawancara langsung tim PPDB dengan calon siswa dan orang tua siswa,” tegasnya.
Sejauh ini, pangkalan data PPDB telah menerima 330 calon siswa yang mendaftar di semua jenjang, yakni TK, SD, SMP, dan SMA. Selanjutnya SIKL akan saring berdasarkan prosentase kuota dan ketersediaan kursi yang ada.
“Minggu depan, panitia akan mengolah data dan akan terus diumumkan melalui website sekolah dan juga email masing-masing yang dipakai saat mendaftar,” imbuh tim bidang informasi PPDB Nina Andini, M.Pd. beberapa jam setelah sesi wawancara hari kedua berakhir. (THS)