Sebanyak 107 siswa dan siswi kelas IV, V dan VI SD Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dengan antusias mengikuti program belajar lapangan atau Project Based Learning (PBL) ke Taman Warisan Pertanian, Putrajaya.
Menarik sekali, dengan penuh semangat, caraka muda ini berbaris rapih, dengan pakaian seragam celana merah tua dan batik sekolah, bak barisan semut merah di sebuah lembah sabana yang hijau.
Tepat pukul 10,15 pagi waktu setempat, cikal bakal penerus estapet perjuangan pemimpin bangsa Indonesia ini memasuki sebuah taman yang indah dan asri. Itulah Taman Warisan Putrajaya. Secara berangsur, kelompok per kelompok, mereka masuk dan disambut oleh petugas Taman Warisan dengan penuh ramah dan hormat.
Para siswa yang didampingi oleh guru pembimbing masing-masing kelompok, asyik mendengar penjelasan yang diberikan oleh petugas Taman Warisan. Di taman yang indah itu, banyak ditumbuh pepohonan dan beraneka jenis bunga.
Khusyuk mendengar, jeli melihat, tekun menulis semua yang ditemui selama acara, menunjukkan bahwa siswa SD adalah murid-murid yang berdedikasi dan bertanggungjawab dengan tugasnya.
Ada yang sangat saya banggakan, kata Drs. Sudirman Koto, salah satu guru pendamping yang ikut serta ke Putrajaya, walau terasa letih, tapi dengan semangat dan kegembiraan anak-anak, membuat kami yang mendampingi mereka ikut senang.
Mereka tertarik dengan pelajaran pemprosesan karet dari awal pengambilan susu atau menyadap karet di pohon, pengeringan dan proses menjadi bahan jadi yang diap dipasarkan. “Sungguh pengalaman yang luar biasa,” ujar siswa kelas IV, Syafiqah Inneke Putri. “Pokoknya semua seru pak,” kata Kafaa Billahi Syahidah menambahkan.
Acara terlaksana dengan baik, semuanya puas. Mereka menyempurnakannya dengan shalat berjamaah (bagi yang muslim) di masjid Putrajaya dan makan siang bersama serta foto-foto dalam acara bebas sebelum berangkat pulang ke sekolah tercinta.