Kuala Lumpur-SIKL: Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) mengetuai program pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh mahasiswa dari beberapa kampus yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisiyah (PTMA) se-Indoensia.
Adapun peserta angkatan pertama ini adalah, 72 mahasiswa yang didampingi oleh 27 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhamadiyah Sulawesi, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas UHAMKA.
Rombongan dipimpin oleh Prof Harun Joko Prayitno dengan didampingi oleh dosen pendamping dari setiap perguruan tinggi yang menyertai gelombang pertama. “Napas dan jiwa Muhammadiyah adalah pengabdian kepada masyarakat,” ujar Prof Harun baik dalam dalam sambutan acara serah mahasiswa KKN di KBRI Kuala Lumpur.
Disampaikan juga bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menghadirkan pendidikan secara nyata kepada anak Indonesia di luar negeri yang notabene anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang selama ini belum tersentuh pendidikan secara sempurna, karena mayoritas orang tua mereka tidak memiliki ijin tinggal (undocumented).
Rombongan diterima oleh Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Mokhamad Farid maruf dan Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Friny Napasti, M.Pd beserta para pengelola Sanggar Bimbingan (SB) di Aula Hassanuddin KBRI Kuala Lumpur, Selasa (26/7/2022).
Atdikbud Mokhamad Farid Maruf dalam sambutan peresmian program KKN Pengabdian Kemitraan Internasional PTMA, berharap para mahasiswa dapat membangun semangat nasionalisme anak-anak PMI yang telah lama tidak kembali ke Indonesia, bahkan banyak dari mereka yang tidak pernah menginjakkan kaki di Indonesia. “Membangun semangat nasionalisme itu yang terpenting agar mereka mengenal negaranya dengan baik,” ujar Atdikbud.
Sebelum menuju SB tempat KKN pengabdian, rombongan mahasiswa juga diajak melihat-lihat lingkungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. “Inilah representasi pendidikan dan budaya Indonesia di Malaysia. Kami senang sekali dengan adanya program pengabdian masyarakat oleh PTMA, maka akan lebih semarak upaya pengembangan siswa didik di Sanggar Bimbingan agar mereka lebih mengenal wawasan Pancasila,” papar Kepala Sekolah.