Studi Pendidikan dan Budaya ke Pulau Bintan

Berita Utama

Loading

Kapal cepat yang ditumpangi rombongan staf KBRI, Guru dan tenega Kependidikan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur melaju di antara selat Johor-Singapura menuju Negeri Kota Piring. Cuaca selama perjalanan cukup baik, walaupun kabut asap berusaha menyelimuti perairan Selat Melaka.

Pulau Bintan juga dikenal dengan nama Negeri Kota Piring. Sejarahnya berkait rapat dengan para saudagar Tiongkok yang banyak menjual piring-mangkuk di kota Tanjungpinang yang kini menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Jalur perdagangan laut Selat Melaka memiliki peran besar membuat Tanjungpinang berkembang pesat sejak akhir abad ke-18.

Rombongan disambut mesra oleh para kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Tanjungpinang untuk langsung mengadakan pertemuan dan berbagi pengalaman dengan para guru di Kota Tanjungpinang.

Kunjungan pertama ke SMAN 4 Kota Tanjungpinang. Rombongan disambut secara adat dengan tari Persembahan Sekapur Sirih. Dalam acara juga ada deklarasi “Syair Fisika” karya Dr. Darson oleh dua orang siswi SMAN 4.

Selaku tuan rumah, Ketua MKKS Tanjungpinang Dr. Darson, M.Si dalam sambutannya menyatakan ini silaturrahmi mendalam yang selama ini kami tunggu-tunggu dan rindukan. “Kami ingin perkuat hubungan dan kerjasama pendisikan ke dalam.dan ke luar negeri. Semoga silaturrahmi ini berlanjut terus dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter,” harap Dr. Darson.

Turut hadir pada kesempatan tersebut pengawas pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Drs. Syamsul Bahri M.Pd., Drs. Edi Asna Nasution, dan Drs. Sarmatua Pardose. Selain itu juga hadir beberapa kepala sekolah SMA lainnya di kota Tanjungpinang. Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dr. Encik Abdul Hajar, MM menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama untuk menggali potensi budaya dan pendidikan dengan para insan pendidikan di kota Tanjungpinang.

Pada kegiatan silaturrahmi di hari pertama, rombongan juga berkunjung ke SMAN 2 dan SMAN 1 yang masing-masing disambut oleh kepala sekolah dan para guru setempat. Kegiatan diakhiri dengan solat berjamaah di masjid agung pusat kota pemerintahan Dompak, provinsi Kepulauan Riau.

Pada hari kedua rombongan yang didampingi oleh ketua dan anggota MKKS berkunjung ke kolam terluas di Asia Tenggara. Berdasarkan informasi bahwa kolam tersebut berkeluasan 6 ha dengan fasilitas lengkap dan modern.

Untuk melengkapi kunjungan budaya dan pendidikan ke Pulau Bintan, rombongan berkesempatan mengunjungi masjid dan peninggalan kerajaan Melayu Riau-Lingga di Pulau Penyengat.[THS]